“Ini tentu dua peristiwa yang dapat menginspirasi kita semua, bahwa selama ada kemauan maka kita semua bisa mempelajari bahasa asing. Ingat, bahasa adalah jendela sekaligus jembatan untuk mengetahui dunia,”kata Rusmin.
Meski dengan prestasi tersebut, saat di Makassar nanti mereka harus melewati pemeriksaan/ujian terkait Administrasi, Kesehatan, Jasmani dan Postur, Mental Idiologi, Kesehatan Jiwa dan Psikologi yang materinya lebih lengkap dan tentunya lebih berat dibanding dengan Sub Panda
Mewujudkan Binter TNI-AD yang adaptif melalui kegiatan pembinaan kerukunan umat beragama demi mencegah konflik sosial antar umat beragama serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
“Kami berharap, dalam minggu ini pilot project ini sudah bisa dilakukan pada 3 RW di wilayah kecamatan Kolaka dengan potensi masyarakat terpapar Covid-19 yang tinggi karena banyaknya fasilitas umum seperti pasar raya, pelabuhan ferry,” lanjut Risa.