“Sebagai ujung tombak satuan kewilayahan, Babinsa dituntut untuk mampu mengatasi persoalan yang ada di lingkungan sekitarnya. Untuk itu, upaya deteksi dini dan cegah dini terhadap setiap perkembangan situasi yang terjadi di wilayah masing-masing menjadi sangat penting,” tegas Danrem.
“Ini tentu dua peristiwa yang dapat menginspirasi kita semua, bahwa selama ada kemauan maka kita semua bisa mempelajari bahasa asing. Ingat, bahasa adalah jendela sekaligus jembatan untuk mengetahui dunia,”kata Rusmin.
Meski dengan prestasi tersebut, saat di Makassar nanti mereka harus melewati pemeriksaan/ujian terkait Administrasi, Kesehatan, Jasmani dan Postur, Mental Idiologi, Kesehatan Jiwa dan Psikologi yang materinya lebih lengkap dan tentunya lebih berat dibanding dengan Sub Panda
Menjadi calon prajurit merupakan hak setiap warga negara. Selaku panitia kita harus memberikan ruang, memfasilitasi agar para pemuda Sultra dapat menerima haknya dalam proses (seleksi) yang obyektif, transparan, jujur dan berkeadilan