Di indonesia saat ini banyak cabang olahraga bela diri, baik yang berasal dari tanah air maupun dari luar negeri. Tidak bisa kita pungkiri, keragaman seni dan olah raga tersebut telah mempersatukan masyarakat Indonesia dari berbagai tingkatan usia, diantaranya dalam satu wadah keolahragaan yaitu Federasi Olahraga Karate-DO Indonesia, yaitu FORKI.
Kali ini sengaja diangkat tulisan tentang selayang istilah Karate, karena bertepatan dengan selesainya Musyawarah Provinsi (Musprov ) FORKI Sultra pada 21 Februari 2021, dimana menghasilkan kesepakatan secara aklamasi yaitu menunjuk Brigjen TNi Jannie A. Siahaan, S.E., M.B.A (Danrem 143/HO) sebagai Ketua Umum Pengprov FORKI Sultra periode 2021-2025.

Karate merupakan salah satu cabang olahraga bela diri yang berasal dari Jepang hingga menggunakan bahasa Jepang sebagai bahasa pengantarnya. Karate berasal dari kanji 「空手」yang tersusun dari kanji「空」yang artinya “kosong” dan kanji「手」yang artinya “tangan”. Bahasa Jepang selalu digunakan dalam setiap aktifitas olahraga tangan kosong ini, mulai dari aba-aba, nama gerakan, hitungan, nama panggilan, hingga sebutan untuk benda-benda yang digunakan.
Kali ini kita akan membahas beberapa istilah bahasa Jepang yang biasa digunakan dalam dunia Karate. Agar lebih mudah dipahami, kita akan kelompokkan istilah tersebut dalam masing-masing kategorinya,

Bushido
Bushido (Kanji: 武士道 “tatacara ksatria”) adalah sebuah kode etik kesatriaan golongan Samurai dalam feodalisme Jepang. Bushido berasal dari nilai-nilai moral samurai, sering menekankan beberapa kombinasi dari kesederhanaan, kesetiaan, penguasaan seni bela diri, dan kehormatan sampai mati.
Kode Bushido ditandai dengan tujuh kebajikan, yaitu:
Menghormat
Seperti halnya kebudayaan masyarakat Jepang yang akrab dengan sapaan dan penghormatan, para penampil karate yang akan bertanding biasanya akan saling membungkukkan badan berhadapan sambil mengucap ‘Oshi’, atau sering juga dibaca dengan ‘Oss’. Kata Oshi sendiri berasal dari singkatan ‘Oshi Shinobu’
Untuk diketahui salah satu filosofi budo yang paling dasar adalah : Oshi shinobu. Oshi adalah belenggu jaman kuno yang berbentuk papan, yang akan memasung kedua tangan dan dipasang dileher, biasanya digunakan untuk membawa tahanan yang akan dihukum pancung, sedangkan Shinobu adalah kesabaran, jika diterjemahkan secara bebas maka Oshi shinobu adalah: Menahan diri secara total

Kata Oshi juga dapat berarti tidak pernah menyerah, dimana kata ‘Oshi’ juga berasal dari ungkapan ‘Osu No Seishin‘ yang memiliki arti ketekunan dalam tekanan.
