Bismillah
Akalasia terjadi ketika saraf pada dinding kerongkongan yang menghubungkan mulut dengan lambung mengalami kerusakan dan berhenti berfungsi secara normal. Umumnya, otot bagian bawah kerongkongan (lower esophageal sphincter atau LES) akan terbuka secara otomatis agar makanan dapat masuk ke lambung. Namun pada pengidap akalasia, LES tidak membuka dan menutup secara normal, sehingga makanan menumpuk di bagian bawah kerongkongan atau naik kembali ke pangkal kerongkongan. Orang yang mengidap akalasia seringkali mengalami kesulitan untuk menelan atau merasa bahwa makanan yang dikonsumsi tersangkut di kerongkongan. Kondisi ini disebut sebagai disfagia. Gejala ini menyebabkan batuk yang berlebihan dan meningkatkan risiko terjadinya aspirasi, yakni makanan yang terhirup dan masuk ke saluran pernapasan dengan potensi menyebabkan tersedak.
Akalasia adalah gangguan pada kerongkongan ketika makan dan atau minum. Kondisi hilangnya kemampuan
kerongkongan untuk mendorong makanan atau minuman dari mulut menuju lambung. Ketika mengidap akalasia, otot katup antara kerongkongan dan perut tidak terbuka setelah makanan ditelan.
Untuk langkah pencegahan, Anda bisa memperhatikan langkah berikut :
1. Merubah kebiasaan atau memperhatikan proses saat sedang mengosumsi makanan. Memperhatikan makanan yang akan di kosumsi terutama nasi yang akan dikosumsi adalah langkah yang paling dasar, perhatikan testur makanan dan atau nasi jangan terlalu keras dan ketika makan kunyah makanan secara berlahan dengan selembut mungkin dan telan dengan pasti dan tidak sekaligus.
Selanjutnya minum yang cukup juga dalam keadaan santai tidak terlalu cepat.
2. Menghindari makanan pemicu gangguan kesehatan Akalasia. Contohnya, makanan yang digoreng, masakan yang di hangatkan secara berulang, makanan atau minuman dingin, dan terlalu panas dan sebagainya.
3. Siapkan Jahe seukuran jari kelingking dewasa, temulawak setengah jari kelingking dewasa, daun salam 1 lembar, daun sirsak 2 lembar. Berikutnya cuci bersih semua bahan menggunakan air mengalir, kemudian rebus dengan air 750cc sampai mendidih angkat dan saring tunggu hangat, kemudian tambahkan 1 sendok makan Madu baru dikosumsi pada waktu pagi hari dalam keadaan perut kosong..
Anda bisa ikhtiar 3 hari sekali atau 14 hari sekali guna untuk pengobatan atau perawatan dan pencegahan..
Jaga pola hidup sehat, kelola stress, dan senantiasa mendekat kepada Sang Pencipta disetiap langkah.
Sehat Itu mahal jika sudah terjadi komplikasi namun, jika kita mampu mengelola diri dengan optimal sehat menjadi murah dan kita akan selalu prima.
Sehat akan membuat kita mendapat banyak kemudahan.
Impian, target, tanggung jawab, memerlukan kesehatan yang optimal. “TANPA HIDUP SEHAT, SEMUA ITU TIDAK ADA ARTINYA, SADARI.”
Semoga Bermanfaat
#SalamSehatTanpaBatas
