Khutbah Idul Fitri
Khutbah Idul fitri dikerjakan setelah salat Id berjamaah. Hukum khutbah Idul fitri adalah sunah. Namun ketika khutbah Idul fitri ini dilaksanakan maka haruslah memenuhi rukun yang telah ditentukan. Pada dasarnya rukun khutbah Idul fitri sama dengan khutbah jumat.

Rukun khutbah pada shalat id tidak berbeda dari rukun khutbah pada shalat jumat, diantaranya adalah:
1. Memuji Allah di kedua khutbah.
Pujian ini disyaratkan menggunakan kata “hamdun” dan lafadh-lafadh yang satu akar kata dengannya, misalkan “alhamdu”, “ahmadu”, “nahmadu”.
2. Membaca shalawat Nabi Muhammad di kedua khutbah.
Contoh membaca shalawat yang benar adalah “ash-shalâtu ‘alan-Nabi”, “ana mushallin ‘alâ Muhammad”, “ana ushalli ‘ala Rasulillah”.
3. Berwasiat ketakwaan di kedua khutbah.
Prinsipnya adalah setiap pesan kebaikan yang mengajak ketaatan atau menjauhi kemaksiatan.
4. Membaca ayat suci al-Quran di salah satu dua khutbah.
Membaca ayat suci al-Quran dalam khutbah standarnya adalah ayat al-Qur’an yang dapat memberikan pemahaman makna yang dimaksud secara sempurna. Baik berkaitan dengan janji-janji, ancaman, mauizhah, cerita dan lain sebagainya.
5. Berdoa untuk kaum mukmin di khutbah terakhir.
Mendoakan kaum mukminin dalam khutbah Jumat disyaratkan isi kandungannya mengarah kepada nuansa akhirat.
