Sirih Merah, Mengandung Atsiri dan Multi Manfaat.
Tumbuhan famili Piperaceae ini memiliki nama botani Piper ornatum, atau ada juga yang menamakan Piper crocatum memiliki reputasi di dunia.

Di beberapa daerah Indonesia, sirih dikenal sebagai base di Bali, suruh atau sedah di Jawa, seureuh di Jawa Barat, ranub di Aceh. Di wilayah Sumatra lainnya tumbuhan ini juga punya beberapa nama lokal, begitu juga halnya di Sulawesi atau Maluku.Sedangkan orang Tiongkok menyebutnya Guan Shang hu Jiao dan di Inggris disebut ornamental pepper (Inggris).
Tumbuhan yang mampu beradaptasi di pantai dan pegunungan ini ketinggian 3.000 meter ini berasal dari kawasan Sabah Serawak, dan sejak lama tersebar ke wilayah Asia Tenggara, Tiongkok, India, Afrika Timur, bahkan ke pulau-pulau di Pasifik Barat dan diperkirakan punya variasi sampai 1.000 – 2.000 jenis, sedangakan di Pulau Jawa saja ada 23 jenis.
Pada umumnya, sirih tumbuh menjalar dan berbentuk hati Seperti Namun untuk sirih merah memiliki batang yang berwarna merah serta dan tidak memiliki bunga. Untuk daunnya, selain memiliki warna hijau ke abuan dibagian atas dan merah hati di bawahnya.

Dikarenakan memiliki kandungan penting seperti minyak atsiri, alkaloid, flavonoid, tanin-polifenol, steroid, dan neolignan tumbuhan berdaun pahit dan beraroma sirih ini sudah lama dimanfaatkan sebagai obat.
Pengujian farmakologi telah membuktikan sirih merah berkhasiat antiinflamasi (antiradang), antimikroba, antifungi (antijamur), analgesik (obat demam), antiproliferasi, bahkan antioksidan.
Sejumlah penelitian juga membuktikan ada senyawa eugenol dalam daun sirih yang berkhasiat antiseptik. Penggunaannya dalam pengobatan gigi sebagai antibakteri. Kandungan eugenol pada tanaman sirih lebih dari 42 persen. Eugenol merupakan senyawa yang mampu menghambat pertumbuhan jamur. 
