
Jakarta – Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AD tahun 2021 ditujukan untuk menyampaikan kebijakan strategis Kasad dalam rangka membangun TNI Angkatan Darat yang Adaptif.
Hal itu disampaikan Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa saat memimpin Rapim TNI AD tahun 2021 yang digelar secara virtual dari Mabesad, Jakarta, Selasa (23/2/2021)
Disampaikan Kasad, dalam Rapim yang mengambil tema Membangun TNI Angkatan Darat yang Adaptif ini seluruh kebijakan strategis TNI AD dalam pelaksanaannya diselaraskan dengan situasi dan kondisi Pandemi COVID-19 yang masih berlangsung.
“Sehingga penyampaian evaluasi Program Kerja dan Anggaran TA.2020 maupun Program Kerja dan Anggaran TA.2021 telah dilakukan refocusing dan realokasi belanja yang disusun dengan menyesuaikan kondisi tersebut,”ujar Kasad.
Untuk diketahui, dalam acara yang yang disaksikan secara langsung di Mabesad maupun virtual di wilayah masing-masing itu dihadiri oleh 264 pejabat di lingkungan TNI AD.

Setelah dibuka secara singkat oleh Kasad, materi pembahasan pertama tentang evaluasi Progja TNI AD TA. 2020 dibawakan oleh Irjenad, Letjen TNI Benny Susianto, S.I.P., dan dilanjutkan paparan sesuai bidang masing-masing dari Irjenad dan para Asisten Kasad.
Sementara itu dalam sambutan sebelum menutup acara, Jenderal TNI Andika Perkasa menekankan kepada para pimpinan TNI AD yang hadir untuk menindaklanjuti semua kebijakan dan penekanan yang telah disampaikan.

“Itulah esensi dari tema Rapim TNI AD TA. 2021. Itulah yang kami maksud dengan adaptif. Apa yang kurang, ya terus diperbaiki. Apa yang sudah bagus, pasti masih ada celah untuk ditingkatkan lagi,” terang Andika.
Selain itu, Kasad juga menyampaikan keprihatinannya atas meningkatnya jumlah kematian prajurit dan PNS TNI AD akibat sakit.
Untuk itu, lanjut Kasad, saya berharap para komandan satuan dapat terketuk hatinya dan berupaya mencari solusi mengatasi hal ini.
“Salah satunya dengan meningkatkan kepedulian atas kondisi fisik dan kesehatan anggotanya, serta menggalakkan olahraga di satuannya masing-masing,”tegas lulusan Akmil tahun 1987 itu.
Dikatakannya lebih lanjut, pada tahun 2019, TNI AD kehilangan prajurit dan PNS sebanyak 385 orang yang disebabkan oleh sakit.
“Tahun 2020 yang meninggal karena sakit meningkat menjadi 714 orang, hampir dua kali lipat. Oleh karena itu, yang sudah kita lakukan dua tahun terakhir, budaya olahraga setiap hari, lakukan!,” tandasnya.
Hadir dalam kegiatan di Mabesad diantaranya Koorsahli Kasad, Dankodiklat, Danpuspomad, Danpusterad, Ka RSPAD GS serta Kaskostrad. (Penrem 143/HO)
