Festival Ikan Koi yang digelar beberapa hari lalu (20 s.d. 21 Februari 2021) oleh Korem 143/Halu Oleo diusung dalam perebutan Piala Pangdam XIV/Hsn Mayjen TNI Andi Sumangerukka menjadi kegiatan yang dianggap baru di wilayah Sultra.
Festival ini tidak saja mengenalkan tentang Jenis Ikan Koi dan penyelenggaraan kontesnya, namun juga diharapkan dapat membangkitkan kreatifitas para pehobi Ikan berbagai jenis, khususnya khas Sultra yang dapat di lakukan dalam ajang serupa dan tentunya menjadi terkenal di skala Nasional maupun Internasional.

Terkait dengan kontes Ikan Koi, berikut hal-hal yang diperhatikan.Dalam hal persiapan yang harus dilakukan adalah saat proses pemilihan atau membeli Koi bakalan. Ingat, tidak semua Koi bakalan yang ada di pasar bagus dan bisa bersaing untuk kontes atau festival.
Selain dari keindahannya, Ikan Koi juga pada dasarnya memiliki nilai ekonomis dimana harganya juga berbeda-beda sesuai spesifikasinya. Pertama, ikan koi yang diperuntukkan kolam rumahan kisaran harga Rp 1 – 3 juta perekor, kedua, bagi para hobi dikisaran harga Rp 3 – 7.5 juta perekor dan terakhir kontes mulai dari Rp 5 juta – 150 juta perekor.
Ada lebih dari 100 jenis/varitas ikan koi dan bagi penggemar baru atau yang masih awam, mungkin sangat sulit untuk membedakannya. Namun demikian kita bisa mulai dengan Gosanke yaitu 3 jenis Koi yang paling populer dan sederhana untuk dipelajari.
Gosanke dalam bahasa Jepang secara harafiah berarti “tiga keluarga”. Hal ini hanya merujuk pada tiga hal yang paling populer atau dikagumi dalam suatu kelompok koi. Di dunia ikan koi (atau lebih dikenal sebagai nishikigoi di Jepang) Gosanke terdiri jenis ikan Koi yang sering menjadi perhatian dalam kontes yaitu jenis Kohaku, Taisho Sanshoku (Sanke) dan Showa Sanshoku (Showa).
The Big Three adalah bahwa hampir seluruh pemenang Kontes Koi International terutama di Jepang selama dasawarsa ini, yang terpilih sebagai pemenang Grand Champion adalah diantara ketiganya. Kalau tidak Kohaku, Sanke, pasti Showa.
Ada lebih dari 100 jenis/varitas ikan koi dan bagi penggemar baru atau yang masih awam, mungkin sangat sulit untuk membedakannya. Namun demikian kita bisa mulai dengan Gosanke yaitu 3 jenis Koi yang paling populer dan sederhana untuk dipelajari.
‘Gosanke’ dalam bahasa Jepang secara harafiah berarti “tiga keluarga”. Hal ini hanya merujuk pada tiga hal yang paling populer atau dikagumi dalam suatu kelompok koi. Di dunia ikan koi (atau lebih dikenal sebagai nishikigoi di Jepang) Gosanke terdiri dari Kohaku, Taisho Sanshoku (Sanke) dan Showa Sanshoku (Showa). Tidak berlebihan jika varitas ini mewakili sebagian besar koi di Jepang. Sejarah ikan koi adalah perpaduan yang indah antara ilmu pengetahuan dan legenda.
Kohaku , Seringkali disebut-sebut sebagai Koi yang pertama dan terakhir. Maksudnya adalah bahwa para pemelihara Koi pada awalnya selalu ingin memiliki Kohaku dan setelah benar-benar ahli maka koi favoritnya akan kembali pada Kohaku.Koi Kohaku terdiri dari 2 warna yaitu merah (hi) dan putih (Shiroji). Idealnya, warna putihnya seputih salju. dan Hi atau warna merah, harus konsisten dan cerah. Kiwa atau pada tepian warna merah harus harus tajam. Keseimbangan pola merah dan putih adalah kuncinya. Keseimbangan Pola dari kepala hingga ke ekor paling penting dalam menilai kualitas Kohaku, apalagi jika terdapat pola berbentuk bundar di bagian kepala Kohaku akan selalu menjadi primadona.
Sanke (Taisho Sanshoku). Seringkali disingkat menjadi “Sanke” memiliki karakteristik merah dan putih dari Kohaku dengan warna hitam ( sumi) sebagai aksen. Kata sumi mengacu pada warna tinta kaligrafi yang hitam pekat. Jadi tanda hitam lebih disukai warna gelap yang mendalam. Koi Sanke dengan keseimbangan pola yang elegan dan sederhana lebih disukai.
Showa (Showa Sanshoku)Showa juga memiliki tiga warna, namun warna mereka bukan dengan dasar putih tapi dengan dasar gelap. Basis warna sumi (hitam) dengan pola yang dinamis dan kuat. Sederhana, bintik-bintik hitam yang lebih tajam dari Sanke, memberi kesan dan tampak seperti sapuan kuas yang indah di sepanjang tubuh Koi Showa. Saat ini Showa menjadi yang paling populer dari ketiganya dan telah memenangkan banyak kejuaraan.
Terlepas dari pola penilaian dan bentuk tubuh, sebagai pembeli, penting untuk mengetahui sejarah keturunannya.karena pembiakan Ikan koi adalah seni untuk mengetahui garis keturunan dan akan membantu untuk memahami bagaimana generasi mendatang akan muncul
- Ukuran koi menjadi perhatian utama dalam sebuah kontes. Ukuran koi yang baik adalah ideal antara kepala, badan, ekor dan juga sirip. Diantara bagian tersebut juga harus simetris antara kiri dengan kanan begitu juga kalau dilihat dengan ukuran bagian lain. Ukuran besar lebih baik dari ukuran kecil. Walau dari beberapa kategori lomba juga dibedakan dengan ukuran besar kecil, tapi tetap lebih baik koi dengan ukuran besar dan seimbang.
- Pola warna juga sangat mempengaruhi penilaian dalam kontes. Pola warna unik lebih banyak mendapat perhatian dari pola warna umum. Pola warna cerah lebih baik dari warna gelap. Warna garis tepi tegas lebih baik dari samar. Tidak ada warna cacat pudar atau kotor pada area seluruh body baik itu kepala badan ekor.
- Kualitas warna juga menjadi perhatian. Warna tua dan murni jernih ini juga baik. Untuk warna terang putih krem seperti salju, lembut dan bersih ini juga bagus. Warna cemerlang, berkilau dan tegas itu juga warna bagus untuk kontes.
- Dari segi penampilan juga dinilai dalam kontes, yang kelihatan lebih menarik perhatian dari peserta lain lebih baik dari yang tidak mendapat perhatian. Bisa juga dari gerakan, seperti saat berenang kelihatan lebih anggun dan lain lain.
